Semua
kesulitan yang kita lalui
Segala
kekurangan yang kita rasakan
Tak
akan sia-sia dan terlupakan
Ceritanya
habis ikut program pengabdian yang lumayan singkat waktunya, hanya kurang lebih
satu minggu. Mungkin karena bukan anggota komunitas pengabdian atau sejenisnya,
pengalaman yang sangat sedikit ini tetap terasa berkesan. Hidup di tempat yang
asing bukan hal yang mudah bukan? Apalagi dengan status “sementara”, semua
serba seadanya.
Tawa
mereka menjadi bukti
Pelukan
mereka adalah tanda
Apa
yang kita lakukan
Telah
membekas di hati mereka
Waktu
beberapa hari tidak cukup untuk melakukan banyak hal besar, terkadang ada rasa
ragu apakah kehadiran aku pribadi telah membantu? Jawabannya, belum. Untung
saja teman-teman yang lain adalah orang yang penuh asa, bersama-sama memberikan
yang terbaik yang mereka bisa.
Bertemu
lalu berpisah
Bukan
berarti saling melupakan
Mengenalkan
yang asing dan mendekatkan yang jauh
Semoga
pengabdian singkat ini akan memberi arti yang
Abadi
Di
hari terakhir, banyak anak-anak yang mengantar kepergian kita, beberapa memberi
surat untuk teman-temanku. Aku? Dengan kemampuan bersosialisasi yang nol besar,
tidak ada harapan ada yang akan mengingatku. Sampai saat aku hendak pergi,
seorang anak perempuan menghampiri, “ini buat kakak, nanti kesini lagi ya.” Di
genggamanku ada sebuah cincin plastik berwarna merah muda. Wow. Satu-satunya
hal yang bisa kulakukan adalah mengucapkan terima kasih, dan berusaha mengingat
wajah dan namanya.
0 komentar:
Posting Komentar