Mataku menerawang jauh kebawah sana,
Subhanallah… begitu menakjubkan, apalagi disampingku duduk seorang bidadari.
Bidadari syurga, menurutku. Meski umurnya sudah lebih dari separuh abad, tapi
semangatku bergejolak ketika melihat pancaran keikhlasan dari matanya, bibirnya tak berhenti mengucapkan sesuatu yang sepertinya diucapkan untuk ilah kami.
Kamis, 19 Mei 2016
Surat : Aku Tak Ingin Datang lalu Pulang Terabaikan
Hai, semangat pagi!
Memang itu bukan salam pembukaan terbaik tapi surat ini kutulis sebaik mungkin seupayaku.
Hei, akhir-akhir ini –kurasa sejak
dulu– aku selalu jadi bahan
pembicaraan, terutama dalam kalimat nasihat dan pepatah yang sudah klise, kuno. Kau
tahu kan? Kalimat yang sudah beribu kali diucapkan, didengar, bahkan diabaikan.
Tapi yang kulihat, hanya sedikit orang yang benar-benar mengenalku.