Senin, 12 Agustus 2013

Dinosaurus



Kepada yang terhormat,
Pembaca sekalian yang (semoga) dirahmati oleh Tuhan.

Izinkan aku untuk berbagi banyak patah kata. Sebelumnya, siapa yang tahu bagaimana dinosaurus muncul pada zaman purba? apakah muncul dari teko aladin? atau lahir dari batu?
Terjadi disuatu waktu, saat Bumi yang sedang kita pijak ini belum sempurna. Masih berwarna merah, namun tidak menyala seperti warna mata robot jahat. Panas, sangat panas apalagi jika dibandingkan air di kutub. Permukaan bumi yang ada di dasar laut itu telah banyak mengalami evolusi, hingga terciptalah plankton. Pupu namanya.
"pftpftpfptppfptpfptp pftppptpf pffptppfpfptptpfppfp pfpt pfpttptfp." 
Artinya, "Aku yakin, jika aku tercipta disini maka ada temanku yang tercipta di tempat yang lain. Aku harus mencarinya."
Setelah berjalan menyusuri samudra, Pupu kelelahan hingga memutuskan untuk beristirahat di salah satu batu yang besar. Dikejauhan sana, Pupu melihat ada beberapa makhluk sepertinya. Pupu penasaran. Tidak mempedulikan lelahnya, Pupu berlari menuju tempat makhluk itu.
Sayang, sangat amat sayang, ternyata itu hanyalah batu. Pupu kecewa dan bersandar di batu lainnya. Tak sempat memejamkan matanya, Pupu mendengar suara yang mengagetkannya. Dari belakang batu! Dengan harapan bahwa itu saudaranya yang sedang berbicara, dia pun mendekati.
Dua kali sayang, itu hanya imajinasi Pupu. Tidak ada apa-apa disana selain riak air karena batu-batu kecil. Walaupun sudah dua kali tertipu, Pupu tidak menyerah, malahan lelahnya pun menghilang entah kemana. Pupu melanjutkan perjalanan.
Lama. Sangat lama Pupu berjalan. Semakin lama, semakin jauh, Pupu semakin tersiksa dengan ambisinya. Namun Pupu tetap tidak menyerah. Semangat! semangat! begitulah Pupu bersorak di setiap langkahnya.
“Pffttpfptpf.” Samar terdengar oleh Pupu suara saudaranya.
“ppffftpftpftpft pftpfptpft pf pftpftpftppf ptpfpt pftpfftpftp.”
Artinya, “Ah mungkin suara batu lagi, aku akan istirahat saja.”
Tak butuh waktu lama bagi Pupu untuk terlelap, dia sudah sangat lelah. Dia pun tertidur.
“Pffftf pftftftftftf pftpfppft, pftpft.”
“Hey bangunlah saudaraku, bangunlah.”
Perlahan mata Pupu terbuka. Sedikit terbuka. Matanya sudah terbuka, lalu terbelalak. Dia melihat makhluk sepertinya ada tepat didepan wajahnya. Pupu teriak.
“Pfftpffpf! Pfft pfftftf pfftpffpf.”
“Saudara! Kau adalah saudara!” Pupu berteriak lagi lalu memeluk mereka.
Akibat kegigihan Pupu dan saudaranya, mereka banyak menemukan saudara dan terus berkembang biak. Bumi terus mendingin. Zaman semakin berubah dan mereka mengalami fase teletabis, fase ketika para plankton akan mengalami banyak cobaan karena perubahan struktur Bumi. Pupu dan semua saudaranya saling berpelukan dan merapat hingga kumpulan plankton itu membentuk bola. Bola yang sangat besar.
Satu persatu plankton itu mati. Namun atas dasar persaudaraan dan kesetiaan, mereka terus berpelukan, tak terkecuali plankton yang tak bernyawa. Pupu yang sedari dulu menjadi pemimpin mereka pun meninggalkan para saudaranya. Semua plankton bersedih, masih dan akan terus berpelukan.
Kumpulan plankton yang berpelukan itu sudah tak bernyawa, tidak satu pun. Bumi terus mendingin dan waktu berjalan cepat. Bola plankton yang sudah diterjang ribuan ombak dan badai yang tak terhitung itu mulai mengapung, mendekati daratan.
Suatu saat, ketika matahari baru muncul di ufuk timur, bola plankton akhirnya singgah disuatu daratan yang sangat luas. Bumi sudah tak panas lagi ketika bola itu perlahan berubah menjadi sebuah telur. Telur yang luar biasa besarnya.
Kretek krek kretek
Telur mulai menetas! Dan..
“Oaaakk oaakkk oaakkk”
Dua ekor makhluk yang belum bernama keluar dari telur itu. Dengan hati-hati mereka menginjakkan kaki di atas Bumi yang masih hangat.
Entah bagaimana dan siapa yang membesarkan mereka hingga mereka menjadi dua makhluk yang sangat besar. Mereka hidup di Bumi yang sudah menghijau dan sejuk. Mereka berkembang biak, lalu anaknya berkembang biak, hingga mereka menjadi banyak.
Ilmuwan menamai mereka dengan nama Dinosaurus. Karena konon katanya, Dinosaurus pertama bisa hidup dan bertahan di bawah pohon Saurus, yang rindang  daunnya dan lebat buahnya.
                                
 To be continue



3 komentar:

Arsip Bari mengatakan...

yang rajin bikin ceritanya, inspiratif! :D

Admin mengatakan...

iya makasih :D minta sarannya kang

obat wasir mengatakan...

mantap
obat wasir

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management
Sumber : http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/03/tips-cara-supaya-artikel-blog-tidak.html#ixzz2bicjTJxj